Profil Desa Ngombol
Ketahui informasi secara rinci Desa Ngombol mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Ngombol, yang merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Ngombol, Purworejo, menonjol sebagai pusat ekonomi, pendidikan, dan administrasi. Terletak di jalur strategis, desa ini memiliki potensi pertanian dan perdagangan yang signifikan. Sejarah panjangny
-
Pusat Administrasi
Sebagai ibu kota kecamatan, Desa Ngombol menjadi pusat kegiatan pemerintahan, pelayanan publik, dan bisnis di wilayah sekitarnya.
-
Jalur Ekonomi Vital
Lokasinya di jalur strategis mendukung sektor perdagangan dan jasa, menjadikannya simpul ekonomi bagi masyarakat.
-
Kaya Sejarah
Ngombol menyimpan warisan sejarah, termasuk peninggalan era Kerajaan Mataram Islam dan perjuangan melawan penjajahan, yang membentuk identitasnya.
Desa Ngombol, terletak di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, merupakan desa yang memiliki peran sentral sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Ngombol. Posisi strategisnya tidak hanya sebagai simpul administrasi, tetapi juga sebagai pusat kegiatan ekonomi, pendidikan dan sosial bagi desa-desa di sekitarnya. Profil ini mengupas berbagai aspek kehidupan di Desa Ngombol, mulai dari sejarahnya yang kaya, potensi geografisnya, hingga peranannya dalam pembangunan wilayah. Artikel ini disajikan dengan gaya jurnalistik yang informatif, objektif, dan faktual, memastikan pembaca memperoleh gambaran yang komprehensif mengenai desa ini.
Geografi dan Demografi: Pusat Pergerakan Wilayah
Secara geografis, Desa Ngombol menempati posisi yang sangat strategis karena dilalui oleh Jalan Raya Purworejo-Grabag. Jalur ini merupakan arteri penting yang menghubungkan berbagai desa di sekitarnya dan mempermudah akses ke pusat kabupaten. Luas wilayah Desa Ngombol adalah 344 hektare. Letaknya yang berada di tengah-tengah kecamatan memberikan keuntungan besar dalam hal mobilitas dan aksesibilitas. Batas-batas wilayah Desa Ngombol mencakup Desa Kesidan di sebelah utara, Desa Nglaris dan Desa Kaliwangsa di sebelah selatan, Desa Susuk di sebelah barat, serta Desa Wasiat dan Desa Kembangarum di sebelah timur.Menurut data kependudukan tahun 2024, jumlah penduduk Desa Ngombol tercatat sebanyak 2.450 jiwa, terdiri dari 1.215 laki-laki dan 1.235 perempuan. Dengan luas wilayah yang ada, kepadatan penduduknya ialah sekitar 712 jiwa per kilometer persegi. Tingkat kepadatan ini cukup tinggi untuk ukuran desa di pedalaman, mencerminkan perannya sebagai pusat kegiatan yang menarik penduduk. Mata pencaharian penduduk sangat beragam, tidak hanya terbatas pada sektor pertanian, tetapi juga perdagangan, jasa, dan pemerintahan, sejalan dengan fungsinya sebagai ibu kota kecamatan.
Pilar Ekonomi: Pertanian, Perdagangan, dan Jasa
Sektor ekonomi di Desa Ngombol ditopang oleh tiga pilar utama: pertanian, perdagangan, dan jasa. Meskipun sebagai pusat kecamatan, sektor pertanian tetap memegang peranan penting. Sebagian lahan di desa ini merupakan sawah yang subur, dengan komoditas utama berupa padi. Hasil panen padi tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga didistribusikan ke pasar-pasar di sekitarnya, menjadikannya kontributor utama dalam ketahanan pangan wilayah.Selain pertanian, peran Desa Ngombol sebagai pusat pemerintahan membuat sektor perdagangan dan jasa berkembang pesat. Di sepanjang jalan utama, terdapat berbagai toko, warung, dan penyedia jasa yang melayani kebutuhan masyarakat. Keberadaan kantor-kantor pemerintahan seperti Kantor Camat, Polsek, Koramil, dan fasilitas umum seperti puskesmas, sekolah, dan bank, memicu pertumbuhan ekonomi mikro dan menengah. Kegiatan pasar mingguan juga menjadi titik pertemuan bagi para pedagang dan pembeli dari desa-desa tetangga, memperkuat posisi Ngombol sebagai pusat ekonomi lokal.
Sejarah dan Identitas: Jejak Mataram dan Perjuangan Kemerdekaan
Nama Ngombol berasal dari sejarah yang kaya, yang menjadikannya lebih dari sekadar desa. Menurut cerita rakyat yang berkembang, nama ini berasal dari istilah "Kagombol" yang merujuk pada sebuah tempat terpencil yang menjadi titik pertemuan para prajurit. Ada juga versi yang menyebutkan bahwa nama Ngombol berasal dari kata "Ngumpul," yaitu tempat berkumpulnya para prajurit Mataram pada masa pemerintahan Panembahan Senopati. Kisah ini menegaskan bahwa Ngombol memiliki nilai historis yang kuat sebagai benteng pertahanan pada era kerajaan.Pada masa perjuangan kemerdekaan, Ngombol juga memiliki peran penting. Di desa ini, tepatnya di salah satu rumah yang kini menjadi monumen, pernah diselenggarakan musyawarah pejuang kemerdekaan. Musyawarah itu menghasilkan strategi perang gerilya yang efektif melawan tentara Belanda di wilayah pesisir selatan Jawa. Jejak-jejak sejarah ini terus dilestarikan dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Desa Ngombol, memberikan kebanggaan dan inspirasi bagi generasi muda.
Inisiatif Pembangunan dan Tantangan Masa Depan
Sebagai pusat pemerintahan, Desa Ngombol menjadi prioritas dalam pembangunan infrastruktur. Pemerintah desa secara konsisten mengalokasikan Dana Desa untuk perbaikan dan pembangunan fasilitas publik. Proyek-proyek seperti perbaikan jalan lingkungan, revitalisasi pasar desa, dan pembangunan fasilitas kesehatan menjadi bukti komitmen pemerintah desa dalam meningkatkan kualitas hidup warganya. Pembangunan ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat.Meskipun demikian, Ngombol menghadapi tantangan, seperti urbanisasi yang meningkat dan perlunya diversifikasi ekonomi agar tidak hanya bergantung pada sektor tradisional. Potensi pariwisata sejarah dan budaya belum sepenuhnya digarap, padahal memiliki daya tarik yang besar. Peningkatan kualitas sumber daya manusia juga menjadi pekerjaan rumah agar masyarakat dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dan teknologi. Dengan sejarah yang kuat, posisi geografis yang strategis, dan komitmen yang tinggi dari pemerintah dan masyarakat, Desa Ngombol berpotensi untuk terus berkembang menjadi pusat percontohan bagi desa-desa di sekitarnya.